Analisis Missing Link Jaringan Jalan dan Trayek Kota Tangerang

  • Azizul Hakim Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Rulhendri Rulhendri Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Tedy Murtejo Universitas Ibn Khaldun Bogor
Keywords: Key words: TOD, public transportation and speed.

Abstract

ABSTRAK

Tanpa pembaruan kita akan terperangkap pada kesuksesan masa lalu yang sudah tidak  relevan lagi, Berkaitan dengan jaringan jalan dan pentingnya peranan konektivitas angkutan umum di wilayah kota Tanggerang muncul permasalahan yang disebut missing link. Tujuan dari penelitian ini ditinjau dari aspek kinerja jaringan jalan, keterhubungan pusat kegiatan, kawasan TOD dan simpul transportasi, lalu didapat dengan membebankan Matriks Asal Tujuan (MAT) ke jaringan jalan. Kecepatan perjalanan antar kota/kabupaten di Jabodetabek atau asal tujuan Kota Tangerang tidak mencapai target kecepatan 40 km/jam, dan kecepatan antar wilayah dan di dalam wilayah kabupaten/kota di kota Tangerang. Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bekasi yang memiliki kecepatan paling rendah, dengan nilai terendah adalah 25,06 km/jam dan 25,39 km/jam. Sehingga perlunya peningkatan kapasitas jaringan jalan dari dan menuju Kabupaten Tangerang dan kabupaten Bekasi, untuk kota Tangerang kecepatan rata-rata yang terjadi di dalam kota tersebut adalah 28,81 km/jam, sehingga perlu di lakukan peningkatan kapasitas jaringan jalan. Kawasan TOD akan memiliki missing link jika TOD tersebut tidak terdapat konektivitas dengan simpul angkutan umum massal berada pada jarak lebih dari 800 meter dan tidak berada pada jalur utama angkutan massal berkapasitas tinggi, seperti TOD Poris Plawad. Perlunya penanganan terhadap missing link kawasan TOD jaringan jalan di wilayah Jabodetabek, terutaman kawasan Poris Plawad – Stasiun Tanah Tinggi.

 Kata Kunci: TOD, angkutan umum dan kecepatan.

 ABSTRACT

Without renewal, we will be trapped in past successes which are no longer relevant. Related to the road network and the important role of public transport connectivity in the Tangerang city area, a problem calledarises missing link. The purpose of this research is viewed from the aspect of road network performance, connectedness of activity centers, TOD areas and transportation nodes, then obtained by assigning an Origin Destination Matrix (MAT) to the road network. Travel speed between cities/districts in Jabodetabek or from destination to Tangerang City does not reach the target speed of 40 km/hour, and speeds between regions and within districts/cities in Tangerang city. Tangerang Regency and Bekasi Regency have the lowest speed, with the lowest values ​​being 25.06 km/hour and 25.39 km/hour. So it is necessary to increase the capacity of the road network from and to Tangerang Regency and Bekasi Regency, for the city of Tangerang the average speed that occurs within the city is 28.81 km/hour, so it is necessary to increase the capacity of the road network. The TOD area will have a missing link if the TOD does not have connectivity with a mass public transport node located at a distance of more than 800 meters and is not on the main line of high-capacity mass transportation, such as TOD Poris Plawad. The need for handling the missing link in the TOD area of ​​the road network in the Jabodetabek area, especially the Poris Plawad area - Tanah Tinggi Station.

Key words: TOD, public transportation and speed.

References

Badan Pusat Statistik, (2018). Kota Tangerang dalam Angka tahun 2018.

Sitorus, B. (2013) Analisis Kajian Pembenahan Angkutan Masal Untuk Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas DI DKI JAKARTA. Transportasi Darat-Badan Litbang Perhubungan.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997.

Perencanaan Teknis Pengembangan VMS dalam Pengelolaan Transportasi di Jabodetabek tahun 2018.

Keputusan Menteri PU No. 632/KPTS/M/2009 tentang Status Jalan Nasional seluruh Indonesia.

Surat Keputusan Gubernur Banten No. 620/kep.420-Hub/2016 tentang Penetapan Fungsi, Status dan Kelas Jalan Provinsi Banten dan Penetapan Fungsi Jalan Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Banten diluar Arteri Primer dan Kolektor Primer.

Laporan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek tahun 2015.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang, (2011) , Perda Kabupaten Tangerang tentang RTRW Kabupapen Tangerang tahun 2011-2031.

Dewandari, M. P. (2018) Analisis Kelayakan Perencanaan Pembanguan Jalan Penghubung (Missing Link) Antara Desa Sikur Sampai Desa Paokmotong Kabupaten Lombok Timur. Sekolah Tinggi Teknik PLN.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.

Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 27 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 28 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.

Lesmana, S. (2013) Analisis Pengelolaan Pelayanan Transportasi Publik. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 620/Kep.1530/Admrek/2011 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi.

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Tamin, O. Z. (1997). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Pertama Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Tamin, O. Z. (2008). Perencanaan, Pemodelan & Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal dan Aplokasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Undang-undang tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan jalan.

Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Institut Tekniologi Bandung.

Published
2021-11-27

Most read articles by the same author(s)