Studi Analisa Rencana Pembangunan Kawasan Berorientasi Transit (TOD) di Sentul City

  • Moh. Ade Muiz Alfanani Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Syaiful Syaiful Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Tedy Murtejo Universitas Ibn Khaldun Bogor
Keywords: Key words: Transit Oriented Development (TOD), land use planning, tensile generation

Abstract

Sentul City menjadi salah satu wilayah di kabupaten Bogor yang akan dijadikan kota mandiri dan menjadikan kawasan dengan konsep TOD. Dilakukanya penerapan kawasan berorientasi transit TOD yaitu dalam mengintegrasi sistem transportasi yang berkelanjutan, karena TOD merupakan salah satu konsep pengembangan kawasan perkotaan yang mengutamakan pemanfaatan transportasi publik dari pada kendaraan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Perencanaan tata guna lahan dalam kawasan TOD dan Mendapatkan jumlah bangkitan dan tarikan perjalanan dari dan menuju sentul city. Teknik pengumpulan data meliputi observasi eksisting, survei lalu lintas dan kajian dokumen. Analisis peruntukan tata guna lahan mengacu pada standard dan regulasi terkait pembangunan kawasan berorientasi transit, sedangkan untuk perhitungan bangkitan tarikan menggunakan koefisien dari ITE (Institute Transportation Engineers) Generation 9 th. Hasil penelitian berupa tingkat kesesuaian Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pada area residensial meliputi appartement dan hotel sebesar 24% dan area komersial meliputi kantor, mall, retail, masjid dan park and ride sebesar 47%, maka total nilai KDB yang diperoleh keseluruh bangunan sebesar 71% dari angka maksimal tutupan lahan (Land Converage) TOD kota pusat pelayanan kota sebesar 80% yang terdapat pada kriteria teknis pengembangan TOD berdasarkan jenis TOD. Sedangkan angka kesesuaian Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang didapat pada area residensial sebesar 3,7 dan komersial 4,5, maka total keseluruhan angka KLB sebesar 8,1 dari angka > 5 dan Jumlah bangkitan yang didapatkan pada tata guna lahan kawasan TOD Sentul City sebesar 38.358 trip/jam, dan untuk tarikan sebesar 11.658 skr/jam.

Kata kunci: Transit Oriented Devlopment (TOD), perencanaan tata guna lahan, bangkitan tarikan

Sentul City is one of the areas in the Bogor district that will become an independent city and become an area with the TOD concept. The implementation of the application of the TOD transit is to integrate a sustainable transportation system, because TOD is one of the concepts of urban area development that prioritizes the use of public transportation from private vehicles. The purpose of this study was to analyze land use planning in the TOD area and obtain the number of generation and trip trips to and from Sentul City. Data collection techniques include existing observations, traffic surveys and document studies. Analysis of land use designation refers to standards and regulations related to transit-related development, while for the calculation of drag using coefficients from ITE (Institute Transportation Engineers) Generation 9 th. The results of the study are the level of adjustment of the Basic Building Coefficient (KDB) in residential areas including apartments and hotels by 24% and commercial areas including offices, malls, retail, mosques and park and rides by 47%, so the total KDB value obtained for all buildings is 71 % of the maximum land cover (Land Converage) TOD city service center city of 80% contained in the technical criteria for TOD development based on TOD type. While the figures according to the Building Floor Coefficient (KLB) obtained in residential areas are 3.7 and commercial areas are 4.5, then the total KLB number is 8.1 from numbers > 5 and the number of generation obtained in the Sentul City TOD area land use is 38,358 trips/hour, and for towing of 11,658 cur/hour.

Key words: Transit Oriented Development (TOD), land use planning, tensile generation

References

adji prama priadmaja, a. p. (2017). Penerapan konsep development (TOD) pada penataan kawasan di kota tanggerang. arsitektur purwarupa, 53.

Dwiki Kuncara Jati, K. N. (2017). Kesesuaian Kawasan Transit Di Kota Surakarta Berdasarkan Konsep Transit Oriented Development.

irwan susanto, m. d. (2016). analisis kapasitas jalan menggunakan pendekatan geospasial. jurnal politeknik.

mentri agraria dan tata ruang. (2017). pedoman pengembangan kawasan berorientasi transit. jakarta.

PT. Bina Infra Antarnusa. (2017). kajian pengembangan BNR sebagi kawasan berorientasi transit oriented development. Bogor.

Sekar hapsari ayuningtias, m. k. (2019). - Penerapan teranslit oriented (TOD) sebagai upaya mewujudkn transportasi yang berkelanjutan. perencanaan wilayah dan kota, 46.

Calthrope Associates. (1993) Transit Oriented Development Design Concepts. San Jose: Transpotation Agency

Institute for Transportation Development Policy, TOD Standard, New York, 2014

MKJI (2017) Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 2017th edn. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Dina Arifia, S. D. (2017). Pengaruh Perkembangan Kegiatan Perdagangan Dan Jasa. Arsitektura, Vol. 15, No.1,3.

Palupiningtyas, S. E. (2015). Kriteria Fasilitas Sebagai Pendukung Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan. 73.

Sembiring, J. (2015). Skema Park And Ride Di Jakarta (Pembelajaran Dari Singapura) . 17.

Mercyano Febrianda dan Ir. Wahju Herijanto, M. (2013). Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1,

Tamin, O. Z. (2000) Perencanaan & Pemodelan Transportasi. Kedua. Bandung: ITB.

UU (2007). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Kementerian ATR/BPN. (2017). Peraturan Menteri ATR BPN RI No. 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit

Perka BPTJ No. PR. 377/AJ.208/BPTJ-2017 tentang Pedoman Teknis Aspek-aspek Transportasi dalam Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan TOD di Wilayah JABODETABEK Perda Kota Bogor No. 11 Tahun 2016 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2036. PP No.32 (2011) Peraturan Pemerintah 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa,

Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. SNI 03-7112-2005, mengenai Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)

Published
2021-11-27