Kajian Komposisi Material Pembentuk Beton Hasil Design Mix Formula terhadap Koefisien Analisa Harga Satuan Pekerjaan-2016 untuk Berbagai Mutu

Abstract

Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Batanghari, selain melayani mahasiswa dan civitas akademika, juga menerima permintaan dari pihak luar kampus untuk pembuatan Design Mix Formula (DMF) beton. Agregat kasar dan halus yang disampaikan pada umumnya tidak memenuhi standar, terutama dalam hal distribusi ukurannya. DMF berdasarkan material yang tersedia mengalami penyesuaian sedemikian, sehingga mutu rencana bisa diperoleh. Penelitian ini bertujuan membandingkan kebutuhan bahan dan biaya yang diperlukan untuk pembuatan sepuluh mutu beton berdasarkan DMF laboratorium dengan Analisa Satuan Pekerjaan Beton menurut AHSP-2016. Sepuluh data DMF untuk masing-masing mutu rencana beton dianalisis komposisi materialnya dan rata-ratanya dibandingkan dengan koefisien yang bersesuaian dengan AHSP-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua mutu rencana terpenuhi dengan DMF yang dibuat. Jumlah semen yang digunakan untuk semua DMF lebih banyak 8% sampai 17% dari koefisien semen di AHSP-2016. Agregat halus yang digunakan juga lebih banyak sampai 7%. Agregat kasar di DMF lebih sedikit 1% sampai 14% dibanding koefisien Agregat kasar di AHSP-2016. Air pencampur di DMF lebih sedikit 7% sampai 11% dibanding koefisien air di AHSP-2016. Biaya pembuatan 1m³ beton untuk semua DMF yang diteliti lebih besar dibanding biaya 1m³ berdasarkan AHSP-2016. Berdasarkan kajian yang dilakukan, ketidaksesuaian mutu agregat terhadap spesifikasi menyebabkan terjadinya perbedaan harga satuan pekerjaan beton.