Analisis Penampang Kolom Beton Bertulang Berlubang

  • Ridho Asshiddiqi Universitas Batanghari Jambi
  • Suhendra Suhendra Universitas Batanghari Jambi
  • Annisaa Dwiretnani Universitas Batanghari Jambi
Keywords: Colomn, Perforated, Sectional Strength

Abstract

Abstrak: Pipa yang ditanam pada kolom masih sering dijumpai pada struktur suatu bangunan gedung. Maksud dari pipa yang diletakkan di dalam kolom yaitu sering dimanfaatkan sebagai saluran sanitasi air bersih maupun air kotor, juga sebagai instalasi mekanikal elektrikal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diakibatkan adanya lubang dan juga pengaruh pergeseran atau perpindahan posisi lubang pada kolom terhadap kekuatannya. Penelitian ini menjelaskan tentang kapasitas penampang kolom dalam menahan gaya aksial dan momen lentur secara bersamaan pada satu arah (uniaxial). Penelitian ini dilakukan pada dua jenis penampang, yaitu penampang tidak berlubang dan penampang berlubang. Untuk penampang berlubang terdapat 3 ukuran lubang yaitu lubang diameter 50 mm, 63 mm dan 75 mm. Penelitian juga dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran pipa pada penampang, asumsi pergeseran yang terjadi pada pipa dimulai dari tengah penampang dengan interval pergeseran 10 mm hingga jarak maksimum yang dapat terjadi. Digunakan penampang dengan dimensi  250 mm x 250 mm serta luas tulangan longitudinal sebesar 1,7% dari luas penampang kolom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar lubang pada penampang kolom, maka semakin rendah pula kekuatan penampang. Penurunan kekuatan aksial maksimum terColomndapat pada lubang 75 mm (7,07% Ag) dengan kekuatan maksimum penampang sebesar 89,52% dan momen 98,20% dari penampang tidak berlubang.

Kata kunci : Kolom, Berlubang, Kekuatan Penampang

Abstract: Pipes planted in columns are still often found in the structure of a building. The purpose of the pipe that is placed in the column is that it is often used as a sanitation channel for clean and dirty water, as well as an electrical mechanical installation. Therefore, this study aims to determine how much influence the existence of a hole has and also the effect of shifting or shifting the position of the hole in the column on its strength. This study describes the cross-sectional capacity of the column to withstand the axial force and bending moment simultaneously in one direction (uniaxial). This research was conducted on two types of cross sections, namely non-perforated sections and perforated sections. For a perforated cross section there are 3 sizes of holes, namely holes with a diameter of 50 mm, 63 mm and 75 mm. Research was also carried out on the possibility of shifting the pipe in the cross section, assuming the shift that occurs in the pipe starts from the middle of the cross section with a shift interval of 10 mm to the maximum distance that can occur. A cross section with dimensions of 250 mm x 250 mm is used and the longitudinal reinforcement area is 1.7% of the column cross-sectional area. The results showed that the larger the hole in the column cross-section, the lower the cross-sectional strength. The decrease in maximum axial strength is found in the 75 mm (7.07% Ag) hole with a maximum strength of 89.52% cross-section and 98.20% moment of non-perforated cross-section.

Keywords : Column, Perforated, Sectional Strength

References

Asroni, Ali. (2010). Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gere, James M, P. Timoshenko. 1987. Mekanika Bahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

McCormac, Jack C. (2003). Desain Beton Bertulang Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nawy, Edwad G. (2010). Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar. Bandung: PT. Refika Aditama.

Park, Robert, T. Paulay. (1975). Reinforced Concrete Structure. Canada: Department of Civil Engineering University of Canterbury Christchurch New Zealand.

SNI 06-0084-2002. Pipa PVC Untuk Saluran Air Minum. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 2052:2014. (2014). Baja Tulangan Beton. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional

SNI 2847:2013. (2013). Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Wahyudi, L, Rahim, Syahril A. (1997). Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wesli. (2015). Metodologi Penelitian Teknik Sipil. Banda Aceh: PeNa.
Published
2021-11-27