Analisis Percepatan Waktu Menggunakan Metode Crashing Pada Pembangunan Tower 7 Proyek Apartement Tokyo Riverside

  • Eka R Anggara Universitas Tanri Abeng
  • Idi Namara Universitas Tanri Abeng
Keywords: project, Crashing method, project acceleration, project managemen

Abstract

ABSTRAK

Suatu proyek konstruksi dikatakan berhasil apabila waktu penyelesaian sesuai dengan jangka waktu yang sudah disediakan, biaya yang minimal dan tanpa mengesampingkan mutu dalam pembangunan. Dalam proses pembangunan sebuah proyek konstruksi kerap terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek. Untuk itu diperlukan alternatif yang bisa digunakan untuk menunjang percepatan penyelesaian proyek. Penelitian ini menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek pada proyek pembangunan Tower 7 Apartemen Tokyo Riverside, dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja (lembur 3 jam). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya proyek yang lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien dengan menggunakan dua alternatif tersebut.

Hasil analisis pada proyek pembangunan Tower 7 Apartemen Tokyo Riverside, diketahui total anggaran biaya proyek sesudah crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja sebesar Rp45.837.312.079 atau lebih murah 2% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi pelaksanaan proyek didapat 178 hari atau lebih cepat 26% dari durasi normal, sedangkan total anggaran biaya proyek sesudah crashing dengan alternatif sistem penambahan jam kerja (lembur 3 jam) didapat sebesar Rp44.971.149.420 atau lebih murah 4% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi pelaksanaan proyek didapat 141 hari atau lebih cepat 41% dari durasi normal. Kemudian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan system penambahan jam kerja (lembur 3 jam) merupakan alternatif program crashing yang lebih efisien dan ekonomis, karena dengan menerapkan sistem tersebut durasi lebih cepat dan anggaran total biaya proyek lebih murah.

 

Kata Kunci: proyek, metode Crashing, percepatan proyek, manajemen proyek

 

ABSTRACT

A construction project is said to be successful if the completion time is in accordance with the timeframe that has been provided, the costs are minimal and without compromising the quality of the construction. In the process of building a construction project, things often happen that are not desirable, such as delays in work on the project. For that we need an alternative that can be used to support the acceleration of project completion. This study analyzes the acceleration of project completion duration in the Tower 7 construction project of the Tokyo Riverside Apartment, with the alternative of adding labor and additional working hours (3 hours overtime). The purpose of this research is to find out which project costs are more economical and the duration of time is more efficient by using these two alternatives.

The results of the analysis on the construction project of Tower 7 Apartment Tokyo Riverside, it is known that the total project cost budget after crashing with the alternative of additional labor is Rp.45,837,312,079 or 2% cheaper than the total project cost budget under normal conditions and the duration of project implementation is 178 days or 26% faster than the normal duration, while the total project cost budget after crashing with an alternative system of additional working hours (3 hours overtime) was Rp. 44,971,149,420 or 4% cheaper than the total project cost budget under normal conditions and the duration of project implementation was 141 days or 41% faster than the normal duration. Then it can be concluded that by applying the system of additional working hours (3 hours overtime) is an alternative crashing program that is more efficient and economical, because by implementing the system the duration is faster and the total project cost budget is cheaper.

 

Keywords: project, Crashing method, project acceleration, project managemen

References

Astuti, R.D., Chayati, N. and Taqwa, F. M. L., (2018). Pengendalian Waktu Proyek pada Pembangunan Atap Stadion Renang Aquatic Senayan dengan Metode CPM. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia. pp.383-391.

Elisabeth, et, al (2017). Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing Dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta). e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, 605

Priyo, M & Sumanto, A. (2016). Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir). Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol.19 No.1, 1-15.

Ngurah, et, al (2015). Analisa Program Percepatan Pada Proyek Konstruksi Dengan Metode Penambahan Jam Kerja (Studi Kasus Proyek Pembangunan Agranusa Signature Villa Nusa Dua Bali). Jurnal Ilmiah Vol.4 No.1.

Soeharto, Iman. (1997). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Ed.2, Penerbit: Erlangga, Jakarta.

Rani, Hafnidar A. (2016). Manajemen Proyek Konstruksi, Ed.1, Penerbit: Deepublish, Yogyakarta.

Widisanti, I & Lenggogeni. (2013). Manajemen Konstruksi, Ed.1, Penerbit: Rosdakarya, Bandung.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 Tentang Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor. 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

Published
2021-11-27