IDENTIFIKASI LAHAN TERBANGUN PADA JALUR HIJAU (JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR PRIMER) DIKOTA BOGOR
Abstract
IDENTIFIKASI LAHAN TERBANGUN PADA JALUR HIJAU (JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR PRIMER) DIKOTA BOGOR. Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan dibagi atas 68 Desa. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang / jalur dan / atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam, seiring dengan adanya pembangunan serta alih fungsi lahan ruang terbuka hijau di Kota Bogor semakin berkurang khusunya pada jalur hijau jalan. Penelitian ini bertujuan mengetahui areal Lahan Terbangun pada jalur hijau arteri dan kolektor primer dengan mengembangkan model pendeteksian areal Lahan Terbangun dengan menggunakan citra Quickbird. Parameter yang dipergunakan untuk deteksi permukiman adalah Segment Meansift. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pada periode tahun 2011, dan 2017 untuk mengetahui perubahan areal Lahan Terbangun pada jalur hijau arteri dan kolektor primer pada kurun waktu 6 tahun. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa lokasi-lokasi areal Lahan Terbangun pada jalur hijau arteri dan kolektor primer di Kota Bogor dapat dideteksi dengan cepat dari citra Quickbird berdasarkan metode Segment Meansift. Dengan hasil uji analisis luasan areal Lahan Terbangun jalur hijau pada tahun 2011 areal Lahan Terbangun pada jalur hijau arteri dan kolektor primer di Kota Bogor yaitu 65.90% dari luas jalur hijau arteri dan kolektor primer, Pada tahun 2017: 64.88% dari luas jalur hijau arteri dan kolektor primer di Kota Bogor. Nilai perubahan jalur hijau dari uji hasil analisis diketahui bahwa persentase laju perubahan kawasan jalur hijau arteri dan kolektor primer di Kota Bogor tahun 2011-2017: 1,02 % dari luas jalur hijau arteri dan kolektor primer pada kurun waktu 6 tahun, yang menghasilkan laju perubahan tiap tahunya sebesar sebesar 0,17%. Terlebih penelitian ini menggunakan sistem WebGIS untuk mempermudah masyarakat dalam mengetahui area Lahan Terbangun pada jalur hijau arteri dan kolektor primer di Kota Bogor.