EVALUASI DATA DEM UNTUK PEMETAAN DAERAH BAHAYA BANJIR DI KABUPATEN KARAWANG

  • Agung Syetiawan
  • Dadan Ramdani
  • Bambang Riadi
Keywords: daerah bahaya banjir, DEM, GNSS levelling, tinggi orthometrik, undulasi

Abstract

Pada umumnya banjir terjadi pada daerah yang memiliki bentuk lahan relief datar dan landai. Daerah rawan banjir diidentifikasi dari karakter wilayahnya berdasarkan bentuk lahan, seperti dataran aluvial, lembah aluvial, kelokan sungai, rawa-rawa dan daerah rendah atau cekungan merupakan daerah yang rentan terkena banjir. Data DEM digunakan untuk mengetahui karakteristik kondisi fisik daerah bersangkutan. Untuk itu pemanfaatan data Digital Elvation Model (DEM) yang teliti digunakan untuk memberikan gambaran bentuk lahan yang terbentuk. Data DEM yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data DEM dari satelit terraSARX dan DEM hasil ekstraksi dari pemotretan udara menggunakan kamera metrik. Tujuan penelitian adalah melakukan evaluasi penggunaan data DEM dari TerraSAR-X dan DEM hasil ekstraksi foto udara untuk menghasilkan deliniasi daerah bahaya banjir. Data DEM tersebut akan dibandingkan dengan hasil pengukuran tinggi menggunakan metode GNSS levelling. Metode GNSS levelling dilakukan untuk memperoleh informasi ketinggian dari pengamatan satelit GNSS (Global Navigation Satellite System). Ketinggian selanjutnya dikonversi ke tinggi orthometrik menggunakan data undulasi Geoid global EGM 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil uji akurasi DEM TerraSAR-X memiliki tingkat ketelitian 7,716 m sementara akurasi DEM foto udara adalah 0,589 m. Berdasarkan hasil uji akurasi maka DEM TerraSAR-X bisa digunakan untuk membuat peta bahaya banjir pada skala 1:25.000 sementara DEM foto udara bisa digunakan untuk membuat peta bahaya banjir pada skala 1:5.000. Penggunaan DEM yang teliti akan meningkatkan ketelitian dari model banjir yang dihasilkan.

Published
2018-07-03
Section
Articles