Analisis Biaya Pelaksanaan Percepatan Pekerjaan Betonisasi Jalan Lingkungan Jawa Barat (Studi Kasus Rehabilitasi Jalan Kota Karawang - Cikampek)

  • Edison Hatoguan Manurung Universitas Mpu Tantular
  • Pirton Petrus Situmorang Universitas Mpu Tantular Jakarta
  • Agus Purba Universitas Mpu Tantular Jakarta
Keywords: Keterlambatan Pekerjaan, Percepatan Pekerjaan, Durasi, AHS

Abstract

Keterlambatan di lapangan biasanya di sebabkan oleh faktor cuaca, kurang tenaga pekerja, material dan peralatan yang tidak tersedia. Namun keterlambatan pekerjaan betonisasi jalan tersebut dapat diatas dengan mempercepat pelaksanaannya supaya waktu yang telah ditentukan tepat waktu. Penelititan yang dilakukan pada proyek Rehabilitasi Jalan Batas Kota Karawang – Cikampek, Analisis Biaya digunakan pada penelitiaan ini terfokus pada percepatan biaya pekerjaan dan AHS (Analisa Harga Satuan). Sesudah dilaksanakan estimasi hitungan, maka akan menghasilkan durasi yang dibutuhkan sesuai Volume Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Batas Kota Karawang – Cikampek. Dan kemudian bisa didapat perubahan biaya proyek yang diperlukan setelah data yang di dapat di analisis, dengan nilai awal pelaksanaan proyek sebesar Rp. 24.078.642.398,83, dan setelah dilakukan percepatan Pekerjaan, maka didapatkan biaya sebesar Rp. 24.740.303. sudah termasuk PPN 10% dalam jangka waktu normal 150 hari kalender dan dipercepat menjadi 128 hari kalender.

References

Alifien (1999). Keterlambatan Kerja.

Aryansyah, M., Syahrizal. A. (2017), Analisis Penerapan Sistem Penjadwalan CPM, PERT, dan LOB Pada Penjadwalan Proyek (Studi Kasus: Pembagunan Gedung Kantor PT. Jasa Asuransi Indonesia – Pematang Siantar). Jurnal Teknik Sipil USU, Vol 6, (1).

Astuti, R. D., Chayati, N., Taqwa, F. M. L. (2018) Pengendalian Waktu Proyek pada Pembangunan Atap Stadion Renang Aquatic Senayan dengan Metode CPM. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Departemen Teknik Sipil FT-UI. 1 (1), 383-391

David & Bhupendra. (1989). Keterlambatan Proyek.

Desi, Y. (2015). Optimasi Waktu Proyek Dengan Penambahan Jam Kerja Dengan Precedence Diagram Method (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru). Jurnal Teknik Sipil Siklus, 1(2).

Dipohusodo, I. (1995). Manajemen Proyek dan Konstruksi.

Djojowirono, S. (1984). Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Erivianto, W. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi.

Irawan, D., & Halim, A. (2014). Model Pengukuran Kinerja Tenaga Kerja Outsourcing pada Kontraktor untuk Meningkatkan Kualitas Bangunan. Widya Teknika, 22(1).

Juan, S. (2015). Pengaruh Percepatan Durasi Terhadap Waktu Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Persekolahan Eben Haezar Manado). Jurnal Sipil Statik, 3 (5).

Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Kerzner, H. (2009). Project Management.

Lenggogeni, M., Irika Widiasant (2013). Manajemen Konstruksi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lock, D. (1992). Manajemen Proyek, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mukomodo, J. (1987). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya bangunan.

Nugraha. (1985). Manajemen Proyek Konstruksi.

Nurhayati. (2010). Manajemen proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pandeiroth, Y.C.S., Sompie, B.F., Tarore, H. (2012). Kajian Penerapan Earned Value Management System (EVMS) pada Kontraktor Jasa Konstruksi di Kota Manado. Media Engineering Vol. 2 (3). 197 – 207.

Sastraatmadja, S. (1984). Pemeriksaan Pelaksanaan Anggaran.

Siswanto, A. B. & Salim. (2019). Manajemen Proyek. Semarang: CV. Pilar Nusantara.

Yunita, A. M., Lazry, H. P. L., Dantje, A. T. S. (2013). Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi Sebagai Dampak Perubahan Desain. Jurnal Teknik Sipil, 2 (2).
Published
2021-11-27