Material Kaca Hemat Energi sebagai Solusi Inovatif untuk Hunian Bertingkat
(Studi Kasus Proyek Thamrin Nine - Townhouse)
Abstract
ABSTRAK
Keberadaan kaca sebagai bahan bangunan telah dikenal dan digunakan sejak dibutuhkannya bidang transparan yang mampu menyatukan ruang luar dengan ruang dalam serta memasukan unsur pencahayaan alami namun tetap menjaga kondisi ruang dalam dari pengaruh ruang luar, kaca hemat energi pada hunian bertingkat tinggi yang dikondisikan sepenuhnya (fully air-conditioned) mampu mengurangi pantulan panas matahari dari bangunan bangunan kaca tinggi yang menyebabkan meningkatnya temperatur lingkungan diperkotaan (heat-island effect) maupun efek rumah kaca pada atmosfer bumi (greenhouse effect). Tujuan riset ini adalah mengevaluasi kinerja termal selubung bangunan pada Proyek Thamrin Nine - Townhouse dengan perhitungan OTTV (Overall Thermal Transfer Value), suatu nilai menggambarkan kemampuan selubung bangunan meneruskan panas secara menyeluruh dari luar ke sisi dalam atau sebaliknya, dinyatakan dalam W/m2. Besar radiasi matahari yang ditransmisikan melalui selubung bangunan dipengaruhi fasad bangunan yaitu perbandingan luas kaca dan luas dinding bangunan keseluruhan, serta jenis dan tebal kaca yang digunakan. Bila nilai OTTV suatu bangunan dihasilkan kurang/sama dengan 45 W/m2, maka bangunan tersebut sesuai dengan Syarat Bangunan Gedung Hijau pada pergub DKI Jakarta nomor 38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau. Nilai yang didapat dari perhitungan OTTV bangunan Proyek Thamrin Nine Townhouse sebesar 12,08 W/m2 sudah memenuhi kriteria bangunan hemat energi sesuai persyaratan OTTV yang diijinkan, terpenuhinya persyaratan tersebut didominasi penggunaan kaca pada tampak timur dan barat pada dinding bangunan dan penggunaan precast secara menyeluruh pada tampak utara dan selatan mempunyai nilai 47,47W/m2 pada masing-masing tampak sehingga bisa disimpulkan bahwa penggunaan material kaca lebih efisien dari pada menggunakan dinding precast tertutup.
Kata Kunci: Kaca, OTTV, Hemat Energi
ABSTRACT
The existence of glass as a building material has been known and used since the need for a transparent field that is able to unite the outer space with the inner space and incorporates elements of natural lighting but still maintains the condition of the inner space from the influence of the outer space, energy-saving glass in fully air-conditioned high-rise residences can reduce the reflection of solar heat from tall glass buildings which causes an increase in environmental temperature in urban areas (heat-island effect) as well as the greenhouse effect on the earth's atmosphere (green house effect). The purpose of this research is to evaluate the thermal performance of the building envelope in the Thamrin Nine - Townhouse Building by calculating OTTV (Overall Thermal Transfer Value), a value describing the ability of the building envelope to transmit heat as a whole from the outside to the inside or vice versa, expressed in W/m2. The amount of solar radiation transmitted through the building envelope is influenced by the building's facade, namely the ratio of the glass area to the overall building wall area, as well as the type and thickness of the glass used. If the resulting OTTV value of a building is less/equal to 45 W/m2, then the building complies with the Green Building Requirements in DKI Jakarta governor regulation number 38 of 2012 concerning Green Buildings. The value obtained from the OTTV calculation of the Thamrin Nine Townhouse Project of 12.08 W/m2 has met the criteria for an energy efficient building according to the permitted OTTV requirements, the fulfillment of these requirements is dominated by the use of glass on the east and west views on the building walls and the use of precast as a whole in the building. north and south views have a value of 47.47W/m2 in each view so it can be concluded that the use of glass material is more efficient than using closed precast walls.
Key Words: Glass, OTTV, Energy Saving
References
Asih, D.S, (2012), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.Melton Utama.
Pergub DKI Jakarta nomor 38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Setyowati, Erni, (2015), Thermal Dan Acoustic, Buku Ajar Fisika Bangunan 2, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Green Building Concil Indonesia (GBCI) (2012), Green Building Jakarta
SNI-03-6389:2011, Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung.
Copyright (c) 2021 Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK 2021)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.