Analisa Pemanfaatan Air Hujan Dengan Metode Penampungan Air Hujan (Pah) Dan Di Manfaatkan Untuk Kebutuhan Air Gedung Sekolah
Abstract
ABSTRAKSekolah High Scope Kelapa Gading dihuni sekitar 600 orang siswa & guru yang terdiri dari tingkatan siswa TK, SD, SMP & SMA. Dari data yang diperoleh pengelola harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk penyediaan air bersih, dengan penggunaan air bersih sekitar 660 m3/bulan. Kelapa gading yang termasuk dalam wilayah Jakarta utara, merupakan wialayah kota dengan curah hujan yang tinggi, maka air hujan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif peneyediaan air bersih selain dari air PDAM. Perencanaan ini akan membahas potensi pemanenan air hujan untuk diaplikasikan atau di gunakan pada Gedung sekolah High scope yang dilengkapi dengan analisis kelayakan ekonominya. Perencanaan pemanenan air hujan mempertimbangkan quantitas air di Gedung sekolah High Scope, dengan menghitung jumlah air hujan yang dapat di tampung dari atap bangunan dengan menghitung jumlah air hujan rata-rata. Data curah hujan rata-rata didapatkan dari stasiun tanjung priuk dan kemayoran. Kebutuhan air bersih pada Gedung sekolah High Scope kemudian dibandingkan dengan air hujan yang dapat di tampung dari area atap. Selisih dari perhitugan tersebut kemudian di hitung sebagai volume yang di tampung. Selama musim penghujan, air hujan yang tertampung dapat menjadi alternatif air bersih untuk pengguna gedung sekolah high scope. Hasil dan analisis dalam perencanaan pemanenan air hujan menunjukan bahwa sistem yang akan di bangun dapat menghemat biaya, dikarenakan penggunaan air PDAM dapat di kurangi. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi dengan Net Present Value (NPV) serta Benefit and Cost Ratio (BCR), perencanaan pemanenan air hujan layak untuk dikerjakan. Perencanaan pemanenan air hujan juga dapat dijadikan salah satu sarana edukasi dalam rangka pemanfaatan sumber daya air di sekolah.
Kata kunci : Analisa pemanfaatan air hujan, curah hujan rata- rata, Net Present Value (NPV), Benefit and Cost Ratio (BCR).
ABSTRACT
Kelapa Gading High Scope School has 600 students & teachers consisting of kindergarten, elementary, junior high & high school students. From the data obtained, the manager must pay a high cost for the provision of clean water, with the use of clean water of around 660 m3/month. Kelapa Gading which is included in the North Jakarta area, is a city area with high rainfall, so rainwater can be used as an alternative to providing clean water other than PDAM water. This plan will discuss the potential for rainwater harvesting to be applied or used in High Scope school buildings equipped with an economic feasibility analysis. Rainwater harvesting planning considers the amount of water in the High Scope school building, by calculating the amount of rainwater that can be accommodated from the roof of the building by calculating the average amount of rainwater. The average rainfall data was obtained from Tanjung Priuk and Kemayoran stations. The need for clean water in the High Scope school building is then compared with rainwater that can be accommodated from the roof area. The difference from the calculation is then calculated as the volume that is accommodated. During the rainy season, the collected rainwater can be an alternative to clean water for users of high scope school buildings. The results and analysis in planning for rainwater harvesting show that the system that will be built can save costs, because the use of PDAM water can be reduced. Based on economic analysis with Net Present Value (NPV) and Benefit and Cost Ratio (BCR), rainwater harvesting planning is feasible. Rainwater harvesting planning can also be used as a means of education in the context of utilizing water resources in schools.
Keywords : Analysis of rainwater utilization, average rainfall, Net Present Value (NPV), Benefit and Cost Ratio (BCR).
References
Abidin, Z. (2010) Pemanfaatan Potensi Air Hujan dengan menggunakan rainwater harvesting sebagai alternative sumber air bersih pada gedung Department Teknik Sipil FTUI (skripsi). Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Departemen PU, (2009) Persyaratan bahan pembuatan PAH. Jakarta: Ditjen Cipta Karya.
Namara, I., Hartono, D. M., Latief, Y., & Moersidik, S. S. (2018). Institution and legal aspect based river water quality management. International Journal of Engineering & Technology, 7(3.9), 86-88.
Nurrohman, Faisal. (2015). Perencanaan Panen Air Hujan Sebagai Sumber Air Alternatif pada Kampus Universitas Diponegoro. Jurnal Karya Teknik Sipil, 4(4), 283-292.
Qomariyah, S., & R, A. P. (2016). Analisis Pemanfaatan Air Hujan Dengan Metode Penampungan Air Hujan Untuk Kebutuhan Pertamanan Dan Toilet Gedung IV Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta (Studi Kasus : Gedung IV Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta). Jurnal Teknik Sipil, 434– 441.
Bambang Triatmodjo, 2008. “Hidrologi Terapan”. Yogyakarta : Beta Offset
Direktorat Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum (1998) Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Air Bersih Perkotaan, Jakarta.
Direktorat Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Tata Cara Survey dan Pengkajian Kebutuhan dan Pelayanan Air Minum, Jakarta, 1998.
Copyright (c) 2021 Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK 2021)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.